Alasanmu Mantap Memilihnya?

Belakangan ini banyak teman-teman saya yang menanyakan "Mengapa kamu mantap memilihnya?", "Mengapa kamu mantap melaju ke pernikahan?". Ya pertanyaan itu bukan hanya satu atau dua orang saja yang mulai bertanya, bahkan sudah ada lebih dari lima teman yang bertanya.

Memang seusia saya, yang katanya anak 90-an lagi masa-masanya dilanda kegalauan. Apalagi yang belum menemukan tambatan hati hingga menuju usia 28 tahun. Apalagi setelah berkarir namun tetap saja belum menemukan yang pas.

Ya, sedikit banyak saya akan berbagi kenapa rasa mantap ini hadir. Ciee,, (Ini kalau suami baca dia pasti girang).

Kendal, 26-12-2016

Mantap = Sudah Berkonsultasi Dengan Tuhan

Bukan tanpa alasan rasa mantap ini hadir. Mungkin memang tuhan sudah merestui saya menikah di usia yang tepat. Menemukan suami dengan usia dua tahun lebih tua di atas saya, ah idaman saya sejak dulu punya suami seperti kakak, teman berantem, teman hidup, teman segalanya. 

Sebenarnya, rasa itu entah kapan mulai tumbuh. Tidak ada rasa cinta berlebih, namun sayang yang pertama kali hadir. Kalau kata anak zaman now, "Kakak-Adekan dulu". Yes, seperti itulah nampaknya hubungan kami. Sering curhat, tau masing-masing kekurangan, hal menjijikan yang dilakukan, poin plus yang dia punya, dan masih banyak lainnya.

Selain itu, dukungan dari beberapa pihak membuat hati semakin mantap kemana arah tujuan ke depan. Orang tua juga tidak pernah mengekang, bahkan saling welcome kepada kami. 

Jikalau ragu menghadang, gelar sajadahmu dan utarakan kegalauanmu. Bisa jadi masih ada setan yang menghalangi kalian untuk beribadah. Dan benar saja, setelah berkonsultasi dengan tuhan, semakin banyak petunjuk yang membuat kami semakin mantap. 

Mimpi Bukan Hanya Bunga Tidur

Pernah suatu ketika saya bermimpi. Dalam mimpi tersebut saya mengenakan gaun berwarna merah, dan si ibu saya sedang merias wajah saya dengan lembut. Katanya saat itu sedang menunggu saat akad tiba. 

Saat itu, saya menanyakan pada ibu saya, "Mana calonnya? Katanya akad sebentar lagi?" Hanya dibalas dengan senyum saja. Tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu, saya bangun, buka pintu, dan lelaki yang saat ini menjadi suami saya berdiri di hadapan saya. Subhanallah...Mimpi inilah yang membuat saya mantap melaju ke pelaminan, karena dia pilihan Allah SWT.

Proses Melaju Ke Pelaminan Sangat Mudah

Katanya ya, kalau sudah diniatkan atas dasar ibadah semuanya mudah. Nah, ini benar-benar saya rasakan. Semua proses terjadi begitu cepat. Bahkan orang tua saya yang terbilang memang susah melepas anak gadisnya, mau dan rela menerima lho. Dari mulai proses kenalan dua keluarga, kunjungan balik, lamaran, seserahan, hingga akad dan resepsi semuanya mudah. 

Jadi menurut saya, jika ada keinginan baik, maka campur tangan tuhan akan hadir. Jangan takut menikah, jangan takut belum menikah, jangan ragu untuk menggelar sajadahmu, ikuti kata hati...